BUPATI TIDUR, 'SBY' SEWOT

oleh Zoraya's Zone

"Itu coba bangunkan yang tidur itu. Kalau tidur di luar saja! Pimpinan bagaimana dapat memimpin rakyat kalau tidur! Malu dengan rakyat. Anda itu dipilih langsung oleh rakyat. Untuk mendengarkan pembicaraan untuk rakyat saja tidur! Jangan main-main dengan tangung jawab! Berdosa, bersalah dengan rakyat."


Hahaha…. Kira-kira gitu dech tegoran yang dilontarkan presiden kita kemarin pada anggota dewan yang sedang enak-enakan bermimpi saat beliau berpidato. Hmm… ga sopan!!
Siapa sih yang ga kesal kalau lagi ngomong malah ga didengerin apalagi kalo itu Bapak Presiden? Weleh-weleh…. Cari perkara tu orang.
Giliran ada yang ditegur, spontan aja seratus orang pimpinan DPRD, bupati/walikota langsung menegakkan badan, terutama yang tadinya tidur tiba-tiba segar bugar laksana orang yang siap tempur di medan perang :D
Wajarlah kalo beliau negur, apalagi seorang pemimpin Negara sudah sepantasnya memberi contoh yang baik kepada mereka apalagi materi yang disampaikan sangat penting dan terkait dengan masalah rakyat banyak. Akibatnya mereka terancam tidak diluluskan dalam konsolidasi meskipun mempunyai kemampuan teknis tapi tanpa perilaku serta etika yang baik TAK ADA GUNANYA.

SETUJUUU!!!!
Seperti lagu yang dikumandangkan artis kawakan Iwan Fals “Wakil rakyat seharusnya merakyat. Jangan tidur waktu sidang soal rakyat”.
Bravo bang Iwan…!
Readmore »»

'DURAN-DURAN' KONSER DI JAKARTA

oleh Zoraya's Zone

DURAN-DURAN akhirnya positif menggelar konser di Jakarta. Grup band lawas asal Birmingham Inggris ini, malam tadi menggelar konser yang bertajuk 'AN EVENING WITH DURAN-DURAN' di Plenary Hall, Jakarta Concention Centre [JCC] mulai pukul 20.00 WIB. Konser bertajuk ini digelar untuk mempromosikan album terbaru mereka bertajuk Red Carpet Massacre yang dirilis pada akhir 2007.
Band yang lahir di Birmingham, London tahun 1979 ini, dalam penampilannya di Jakarta diawaki oleh Simon LeBon [vokal], Nich Rhodes [kibord], John Taylor [bass], dan Roger Taylor [drum].
Mereka menyuguhkan pertunjukan musik yang luar biasa, seakan mengikuti langkah sukses band asal Inggris sebelumnya, seperti The Beatles dan Rolling Stone.
Duran Duran tampil dengan genre musik baru yang berbeda dengan pendahulunya, yakni berjenis new wave rock atau sering disebut post punk. Mereka yang membawa synthsizer ke dalam dunia pop. Beberapa lagu mereka menjadi hit seantero jagat. Sebut saja Planet Earth, Girls on Film, My Own Way, Save A Prayer, New Moon on Monday, dan Is There Something I Should Know.Oh ya, untuk tiket konser Duran-Duran ini, kamu harus merogoh kocek Festival Rp 650.000 - Rp 750.000, Tribun Rp 1.2 juta - Rp 1.5 juta. Nggak murah sih, tapi kalau konser dan penyelenggaranya asik, pastinya nonton juga asik. Ya khan? (^_^)
Readmore »»

DPR MENGGUGAT GRUP BAND 'SLANK'

oleh Zoraya's Zone

Jangan heran jika Jalan Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan pada Senin (7/4) kemaren gempar dan penuh teriakan-teriakan antikorupsi. Sebab, grup band Slank menggoncang gedung Komisi Pemberantasan Korupsi dengan lagu barunya yang bertema anti korupsi.
Slank ternyata merasa tersentuh dengan maraknya aksi korupsi di Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu, Slank menyerahkan sebuah compact disk (CD) berisi 13 lagu bertema anti korupsi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. CD yang tidak untuk diperjualbelikan itu, berjudul 'Slank Anti Korupsi'.
Lagu tersebut sudah dirilis dalam album PLUR (Peace Love Unity & Respect) pada 2005. Waktu itu, gosip yang beredar di jalanan antara lain ya itu. Karena yang dinyanyikan adalah gosip yang beredar di jalanan, maka judul lagu itu Gosip Jalanan.
Selain menyerahkan album tersebut, di kantor KPK Slank--terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ridho (gitar), dan Ivanka (bas)--juga manggung dengan beberapa lagu. Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pukul 10.48 WIB layaknya panggung pementasan. Di pelataran gedung penuh sesak dengan soundsystem, alat musik, dan sejumlah peralatan panggung milik Slank. Beberapa kru juga terlihat sedang sibuk memeriksa kesiapan alat musik band yang bermarkas di Gang Potlot Jakarta itu. Gebukan drum mulai memecahkan keheningan di gedung yang terletak di Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan tersebut. Tepat di tengah pintu masuk terpasang sebuah baner merah dengan tulisan 'Bangkit Lawan Korupsi' milik KPK. Beberapa menit lalu datang penggebuk drum Slank.
Di tengah banyaknya persoalan bangsa dan negara, para wakil rakyat kita di Senayan sana rupanya sedang gerah. Bukan karena banyaknya masalah korupsi yang belum bisa ditangani atau rakyat di Sidoarjo yang makin sengsara, tapi karena lirik lagu band legendaris SLANK yang dinilai menghina mereka. Lirik lagu Gosip Jalanan yang dianggap menghina itu adalah "DPR tukang buat UU dan korupsi". "Bunyi liriknya 'DPR tukang buat UU dan korupsi'. Itu sepertinya akan ditindaklanjuti lewat Bamus karena dianggap memojokkan mereka yang kehormatannya ada di gedung tersebut, gedung yang dikatakan sebagai rumahnya rakyat.
Pantas atau pentingkah DPR menggugat? Bukankah DPR sekarang ini menjadi lembaga yang sangat super? Bisa membuat UU, memutuskan Gubernur BI, Panglima TNI, Kapolri, duta besar, hakim sampai kepada anggota KPU. DPR bisa mengawasi pemerintah, tapi tak ada lembaga formal yang mengawasi DPR. Lantas siapa yang mengawasi DPR? Seluruh rakyat Indonesia mulai dari mahasiswa, LSM, tokoh agama, seniman, semuanya yang peduli dengan para wakil rakyat ini. Bagi sebagian anggota Dewan mungkin saja penting, tapi apakah itu penting buat rakyat yang diwakilinya? Penting atau tidak, yang pasti rencana gugatan ini mendapat reaksi dari masyarakat. Mungkin ada yang mendukung, mungkin ada juga mencemooh. Yang mendukung mungkin karena kehormatannya ikut terusik, yang mencemooh mungkin menganggap DPR kurang kerjaan.
Kita lihat saja...apakah DPR betul-betul "memperkarakan" Slank.Atau Slank yang akan "merubah" lirik di lagunya.....yang pasti,pihak Infotainment penyebar gosip yang akan senang.Di sini apa sih yang gak jadi gosip????...
Readmore »»

'FITNA' LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN

oleh Zoraya's Zone

Website yang menayangkan film FITNA bukan hanya menjelek-jelekkan Islam tetapi juga berupaya meracuni dan merusak akidah generasi muda Islam dengan tampilan gambar dan video wanita telanjang. Apalagi jika film tersebut sudah bisa di download maka hal tersebut sama artinya dengan menyebar luaskan film yang melecehkan umat Islam itu. Para penyedia layanan internet di Indonesia seharusmya memblokir akses ke video kontroversial Fitna yang di muat oleh situs video sharing YouTube. Film yang disebut-sebut menghujat Agama Islam dan al-Qur’an dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak baru yang akan merugikan kerukunan umat beragama.

Tontonan dalam website itu tampaknya hendak 'membiasakan' generasi muda Islam untuk melihat wanita telanjang. Islam sangat melarang segala perbuatan berbau zinah sehingga bukan hanya melarang melakukannya tetapi juga mendekati perbuatan yang dianggap keji tersebut.Tontonan yang ditayangkan dalam sudah sangat mendekati zinah karena menampilkan gambar dan video wanita telanjang yang menari erotis. Website tersebut jelas dimunculkan untuk meracuni dan merusak akidah serta akhlak umat Islam.
Pemerintah dituntut membuktikan keseriusannya dalam memberantas situs porno dalam website yang membuat umat Islam menjadi risih tersebut. Jika tidak dilakukan maka generasi muda Indonesia akan menjadi generasi mesum karena banyak menonton tayangan porno. Pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan memblokir website fitnah dan porno tersebut melalui UU Infomasi dan Transaksi Elektronik telah disahkan.Tindakan itu diperlukan agar tontonan dalam website tersebut jangan terlalu jauh merusak akhlak generasi muda Indonesia.
Readmore »»

FITNA THE MOVIE

oleh Zoraya's Zone

Film berjudul FITNA ini dibuat oleh anggota parlemen Belanda Geert Wilders dan pertama kali di tayangkan di internet oleh liveleak.com. Dalam waktu beberapa jam, jutaan penonton telah mengakses film ini. Namun saat ini liveleak.com telah menghapus film ini dari servernya karena adanya tekanan yang bisa membahayakan keselamatan karyawannya
Video yang berisi potongan video dokumentasi aksi terorisme yang disertai kutipan ayat-ayat Al Qur'an tersebut telah menimbulkan sejumlah aksi protes di beberapa kota di Indonesia. Beberapa pengunjung yang mengakses video Fitna sendiripun juga mengutuk perbuatan Geert Wilders sang pembuat

Seperti apa filmnya?

Film ini ditampilkan dalam dua bagian dengan durasi total sekitar 16 menit. Film itu dimulai dengan tampilnya gambar kartun Muhammad dengan bom di atas surbannya dan timer yang menunjukkan perhitungan mundur 15 menit.Selanjutnya ditampilkan ayat Alquran Surah Al-Anfal (8:60) yang diikuti dengan cuplikan serangan WTC 9/11 serta bom kereta di Madrid. Kemudian diikuti komentar seorang imam yang mengatakan bahwa “Allah senang jika non-muslim terbunuh”.

Ayat Alquran berikutnya yang ditampilkan adalah An-Nisa (4:5) yang menggambarkan sikap anti-semit dari ajaran Islam. Berikutnya tampak seorang imam sedang berkotbah dengan berapi-api sambil menghunus pedang:
“…bahkan batu-batu akan berkata, ‘Wahai Muslim, seorang Yahudi bersembunyi di belakangku, datang dan penggallah kepalanya.’ Dan kita akan memenggal kepalanya! Demi Allah, kita akan memenggalnya. Wahai Yahudi, Allahu Akbar! Jihad demi Allah!”
Kemudian bergemuruhlah suara para pendengar yang meneriakkan takbir sambil mengepalkan kepalanya ke atas.
Gambar berikutnya adalah seorang anak kecil berusia 3 tahun yang tampaknya sudah diindoktrinasi sedemikian rupa dengan ajaran Islam sehingga ketika ditanya soal orang Yahudi anak itu dengan polos menjawab Yahudi adalah ‘monyet dan babi’. (Seorang wanita sedang mewawancarai anak muslim perempuan yang mengenakan burka/jilbab :
“Siapa nama kamu nak?”
“Basmallah”
“Berapa umur kamu?”
“3 setengah tahun”
“Kamu muslim?”
“Ya”
“Apa kamu tahu tentang orang Yahudi?”
“Ya”
“Siapa mereka?”
“Mereka adalah kumpulan babi dan monyet”
“Siapa yang berkata demikian”
“Allah”
“Dimana Ia mengatakannya?”
“Dalam Alquran”)Lalu ditampilkan bagaimana seorang imam dalam sebuah penampilan di Iqra-TV menyatakan bahwa, “Yahudi adalah tetap Yahudi, mereka harus dibunuh dan dibantai”.Berikutnya ditampilkan gambar pengunjuk rasa berjilbab yang dengan bangga mengangkat spanduk bertuliskan ‘Prepare For The Real Holocaust’, lalu ‘God Bless Htler’. Ditampilkan juga gambar sepasukan teroris berbaris dibelakang para imam sambil memberi penghormatan ala Nazi.
Ayat Alquran yang ditampilkan berikutnya adalah Surah 47:4, yang kemudian dihubungkan dengan pembunuhan Theo van Gogh. Dilanjutkan dengan menampilkan Mohammed B, pembunuh Van Gogh yang dengan tegas menyatakan akan melakukan hal yang sama jika kesempatan itu terulang lagi. Sementara itu para pendukung pembunuh Van Gogh berunjuk rasa mengingatkan semua orang untuk mengambil pelajaran dari kasus Theo Van Gogh atau menghadapi resiko pembunuhan. Kemudian ditampilkan juga culikan gambar pemenggalan Hensley oleh teroris Al Qaeda atas nama Islam.
Selanjutnya Surah 4:89 yang berisi ajakan untuk membunuhi kaum kafir dimanapun berada dihubungkan dengan berbagai upaya pembunuhan dan ancaman pembunuhan bagi orang-orang murtad dan ‘musuh Islam’ seperti Salman Rushdi, dll.
Giliran berikutnya adalah Surah 8:39 yang berisi ajakan untuk memerangi ’seluruh dunia’ sampai semuanya menjadi Islam. Ajaran fasis dan imperialis ala Islam ini kemudian diperkuat dengan pernyataan-pernyataan seorang imam Iran:
“Islam adalah agama yang akan (ingin) menguasai dunia. Islam pernah melakukannya (dulu) dan pasti akan melakukannya lagi”.
Berikutnya tampil juga pahlawan dunia Islam, Mahmoud Ahmadinejad:
“Pesan dari revolusi Islam bersifat global, dan tidak dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu saja. Jangan ragu… Allah menghendaki, Islam menaklukkan apa? Islam akan menaklukkan semua puncak-puncak gunung di dunia”
Kemudian tampil gambar beberapa ulama yang meneriakkan semangat imperialis ini dengan berapi-api,
“Kita pernah menguasai dunia sebelumnya, dan atas kehendak Allah, kita akan menguasai dunia lagi. Harinya akan tiba dimana kita akan menguasai Amerika. Harinya akan tiba dimana kita akan menguasai Inggris dan seluruh dunia.”
“Allah memerintahkan kita untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia”
“Kalian akan menguasai Amerika. Kalian akan menguasai Inggris. Kalian akan menguasai seluruh Eropa. Kalian akan mengalahkan mereka semua. Kalian akan memperoleh kemenangan!….”
Pada film bagian kedua, Geertz Wilder mengutarakan keprihatinan politiknya atas berkembangnya pengaruh Islam di Belanda (akibat membanjirnya imigran dari negara-negara muslim) dengan judul “Belanda dalam pengaruh Islam” Disitu digambarkan bagaimana parlemen Belanda mengijinkan pemakaian burqa, statistik jumlah imigran muslim di Belanda dan seluruh Eropa yang meningkat secara eksponensial, pembangunan mesjid-mesjid megah yang begitu mencolok sampai-sampai kartupos dari Belanda juga bergambar masjid. Juga digambarkan bagaimana polisi Belanda harus melepas sepatunya saat memasuki masjid, dsb.
Selanjutnya Geertz Wilder menggambarkan apa yang akan terjadi apabila Islam menguasai Belanda dan Eropa. Digambarkan bagaimana seseorang harus menjalani hukuman gantung hanya karena dia seorang gay, lalu wanita menghadapi pemenggalan dan hukuman mati hanya karena zina, wanita-wanita harus mengalami penyunatan, anak-anak kecil mengalami penyiksaan dalam suatu acara ritual, kebebasan berbicara dan berpendapat akan dilarang, dsb.
Gambar-gambar berikutnya adalah potongan-potongan headline surat kabar yang menggambarkan semangat kekerasan dalam Islam dan bagaimana Islam menghendaki Belanda menjadi negara muslim.
Kemudian film ditutup dengan pesan ini:
Karena bukan terserah saya, tapi bagi kaum muslim sendiri
untuk merobek ayat-ayat penuh kebencian dari Alquran.
Islam menuntut anda untuk memberi tempat bagi mereka,
tapi Islam tidak memberi tempat bagi anda.
Pemerintah menuntut anda menghormati Islam,
tapi Islam tidak memiliki rasa hormat pada anda.
Islam ingin mengatur, menguasai,
dan berupaya menghancurkan peradaban barat.
Tahun 1945, Nazi sudah dikalahkan di Eropa.
Tahun 1989, komunisme sudah dikalahkan di Eropa.
Sekarang ideologi Islam juga harus dikalahkan.
Hentikan islamisasi.
Lindungi kebebasan kita.
Dan timer berhenti… lalu meledaklah gambar kartun Muhammad.
Readmore »»