"BEBASKAN TEMAN KAMI"

oleh Zoraya's Zone

Tanggal 24 Mei 2008 pagi aku berencana mampir sebentar ke kampus sebelum menghadiri acara wisuda anak UNAS. Eh ga taunya dari depan gedung Balai Rakyat Pasar Minggu, jalanan udah dijaga aparat polisi dan pengguna jalan dialihkan ke jalan yang lainnya. Alhasil aku ga jadi mampir kampus dan langsung menuju ke Balai Sudirman untuk menghadiri undangan wisuda teman-teman seperjuanganku yang baru lulus. Riuh suara riang yang sedang bersuka cita tiba-tiba terasa perih menusuk sampai ke ulu hati. Ratusan teman kami yang sedang berada di lokasi kampus diboyong secara biadab oleh pihak berseragam cokelat yang katanya melindungi HAM masyarakat dengan alasan mengendalikan unjuk rasa demi keamanan warga. Mereka datang dengan perlengkapan laksana prajurit yang sedang bertempur di medan perang. Tindakan aparat telah mengakibatkan sejumlah mahasiswa dan anggota satpam Unas cedera serta rusaknya berbagai fasilitas kampus.

Semoga saja persoalan kekerasan aparat tidak dialihkan ke persoalan narkoba yang katanya telah ditemukan sejumlah botol minuman keras, jerigen berisi minyak tanah, lintingan ganja, dan senjata tajam. Setahu saya pribadi selaku orang yang lumayan lama menimbah ilmu dan bersosialisasi di lingkungan kampus UNAS, mengenai persoalan botol miras yang ditemukan bisa saja kesalah pahaman atau mungkin trik pembenaran aparat untuk membela diri. Karena sehari setelah kejadian itu tepatnya sepulang dari tempat kerja, saya menyempatkan diri mampir untuk melihat keadaan kampus. Dan ternyata ruang praktek mahasiswa Akademi Pariwisata telah diporak-porandakan oleh aparat. Dan semua botol, kok, hilang diangkut pihak aparat. Padahal dari unjuk rasa itu, sebenarnya mahasiswa hanya ingin menyampaikan aspirasinya. Cuma, realitasnya, ada pihak-pihak yang mendorong terjadinya anarki dan kekerasan. Ingin membenturkan pihak mahasiswa dengan aparat. Alhasil teman-teman kami jadi korban, fasilitas kampus kami porak-poranda, sisa-sisa darah yang telah beku seolah-olah menjadi saksi bisu insiden UNAS.
"BEBASKAN TEMAN KAMI" atau kami akan menuntut Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Chairul Anwar dinonaktifkan karena tidak mampu menguasai keadaan dan malah memerintahkan anak buahnya melakukan penyerangan.
Readmore »»