POLITIK UANG
April 18,
2008
2008

Sudah menjadi rahasia umum, dalam proses-proses pembahasan Rapat Kerja dan Rancangan Undang-Undang di lembaga resmi negara maunpun swasta sering memunculkan aroma bagi-bagi uang. Contohnya dalam pemilihan pemimpin eksekutif di segala level, politik uang juga menjadi fenomena sangat jamak. Praktik politik uang yang terjadi antara elite dengan rakyat mulai menjamur sejak zaman orde lama dan orde lama.Para kandidat berebut pemilih dengan memberikan uang kepada mereka yang berjanji mau mencoblos.Hmm, mungkin mereka pikir setelah memperoleh kekuasaan kelak uang dapat kembali dalam waktu tidak terlalu lama.Tentu saja caranya adalah dengan melakukan penyelewengan kekuasaan (abuse of power) dalam konteks mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Dalam konteks tersebut. politik uang benar-benar telah merusak mentalitas rakyat.Akhirnya yang terjadi adalah rakyat memilih bukan karena pertimbangan visi, komitmen,dan kompetensi kandidat, tetapi karena imbalan uang.Padahal, praktik ini ujung-ujungnya akan membuat kepemimpinan yang ada tidak akan efektif untuk melakukan perbaikan dan kesejahteraan masyarakat. Kemungkinan besar yang akan terjadi para calon yang terpilih karena menabur uang akan menggunakan kekuasaan politik untuk menutup biaya yang telah dikeluarkan. Alhasil, tak ada jalan untuk itu kecuali melakukan korupsi. Readmore »»